Batasan yang rindu Kebebasan
"Nyanyian di gantangan"
Para pemilik meraung raung
Harapanya si cantik nya bisa juara
Meriah sorak sorai, manusia lebih banyak kicau ketimbang burung
Kata kenari kuning di barisan depan
Aku bingung,
Apa mereka tak paham aku di kungkung
Terkurung bingung
Muak sekali dengan tepuk tangan, jeritan
Dan makanan itu itu saja
Apa kau paham bung?
Hidup ku di gantung, tanpa kepastian
Di beri tepuk tangan
Aku rindu kebebasan !!
"Simfoni Rokok dan kopi"
Persetan penyakit lambung
Mereka berdua saling mendukung
Jika salah satu tak ada maka bingung
Percumbuan nikotin dan kafein itu sungguh agung
ikhlas tanpa mau di tinggal dan meninggalkan
Sama mengecup di bibir, lalu mengalir di tenggorokan yang sama
Aliran darah yang sama
Mereka tak saling ucap tapi sama rasa
Mereka tak saling sapa tapi penuh cinta
Maka jangan sekali kali kau pisahkan kami
Sebab saling mencintai
Tausah alergi
Berdua melengkapi, kami simfoni
Coba kasih sedikit waktu sembunyi
Sendiri membelah history
Melamun tentang tatapan di depan kursi
Ruang kosong tanpa janji
Menepi sepi
Melupakan rindu
Mengajak candu dan sedernyit lagu
Tausah perduli kesibukan di luar diri
Nanti kita juga mati
Ruangan ini pun tak pernah abadi
Aku lebih yakin sendiri
Jadi,
Untuk perempuan di sebrang jalan,
Jadilah senja yang di puja
Jadilah angin yang jadi ingin
Jadilah rindu yang jadi candu
Jadilah kenang yang membawa tenang
Jadilah sosok yang amat elok
Jadilah senyum yang buat kagum
Jadilah aman yang jadi iman
Terimakasih.
Tentang depok, 2013/2014
Terimakasih depok,
Aku jadi lebih tua urusan kerja
Lebih berani urusan percaya diri
Lebih belajar urusan di hajar
Lebih dewasa urusan rasa
Lebih membenci urusan di pecundangi
Lebih semangat perkara mimpi
Lebih tertawa urusan diri sendiri
Terimakasih untuk sosok di depok, dan pabrik yang tak pernah mati
Mesin tempur yang tak perduli libur
Sampai bertemu kembali
Komentar
Posting Komentar