Sebentar Lagi

Nampaknya,
Benar Nampak nya perlu menghindar
Beranjak dari tempat hingar bingar
Bakar peta, jejaki semak belukar
Menuruni bukit rindu terjal

Tapi aku masih hapal bau tanah setelah siraman hujan, ah itu sungguh rasa nyaman
Tapi aku bergegas menghindar barang sebentar
Sekedar berkelakar atau mematahkan ranting untuk kayu bakar

Di pinggiran tebing atau di tanah hampar
Aku ingin duduk barang sebentar, 
Tak usah beratap aku butuh menatap barang sebentar, lalu pulang menetap
Di satu mu penuh mantap


Singgah,

" Singgah mu yang tidak dapat ku sanggah itu benar-benar resah, Dasar bodoh ! "

Terus terus________

Terus mencari ya jangan patah, sebab kita sudah di sediakan emas di tumpukan jerami, bukan jarum lagi

Bakar saja jerami kering itu, atau nikmati satu persatu, bau rumput layu
Tetap yakin mantapkan harapan sebab apa? kita sudah di sediakan 
Iya emas di tumpukan jerami, bukan jarum seperti dulu lagi 

"Sebentar lagi "

Barang sebentar lagi, Dengungan itu mulai membayangi gendang telingaku sebelah kiri, 
Ya Mulai jelas kadang menyepi
Ah aku yakin sebentar lagi, deru perang akan di mulai
Aku sudah tidak sabar lagi menanti, penuh grogi, apa harus hati-hati ?
Ah urusan hati kau diam saja, barang ini kan sebentar lagi
Sabar ya duduk lah sambil menanti
Kau siapkan peralatan layar mu, Akan banyak badai mungkin di Sepertiga hari
Siapkan amunisi, mari kita bertempur kembali sampai bertemu ya di tepi
Sekali lagi siapkan amunisi, 
Tidak ada jadwal tapi sebentar lagi
Kita Tua di sana berdua dengan gelas kopi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Bocil Penebak Togel

filocopy ikan cupang

Fana morgana