Sekilas masa lalu


MASALALU...

Semua orang mungkin mempunyai masalalu, entah itu masa kelam, masa kejayaan atau bisa juga masa di mana kau merasa bodoh entah terserah kalian mau menyebut nya bagaiman.
tidak terkeculi aku sendiri, aku pernah juga berada di masa dimana semuanya tampak bahagia, semua kebutuhan tercukupi, yang pada akhirnya membentuk sebuah karakter yang negatif, yaitu kesombongan. masa itu aku masih dalam proses pendewasaan, dimana aku masih berusia belasan tahun.. hingar bingar pergaulan yang kala itu hanya besar kepala yang selalu ada di prilaku ku sehari hari. 
keadaan ekonomi keluarga yang masih baik waktu itu, ayah ku seorang wirausaha, dan ibu ku seorang petani yang saat itu masih mengalami kejayaan. karena segala kebutuhan terpenuhi, semua bisa di beli dengan uang, mungkin itu juga salah satu faktor aku sangat gampang sekali mendapatkan teman. dengan banyak uang aku yakin semua orang akan merasa segan kepada mu. maka sampai detik ini manusia mati matian untuk mencari uang agar hidup nya bahagia.
selain semuanya yang mungkin waktu itu aku butuhkan tercukupi, aku pun merasa percaya diri berteman dengan siapa saja, asalkan ada uang semua masalahmu akan beres. dari urusan berteman, hobi bahkan urusan pacar pasti kau merasa semua baik baik saja, berjalan selaras dan menyenangkan.

dari hal itu pula aku menjajaki berbagai tempat dan pengalaman dari yang positif hingga hal hal yang negatif, mungkin aku sudah pernah merasakanya. lingkup pertemanan ku juga luas, dari orang orang yang biasa, hingga mereka yang benar benar urakan menurut masyarakat. aku pun sering bermasalah dengan keluarga, karena pergaulanku yang kacau, imbasnya aku sering terlibat kasus di sekolah, minum minuman, bahkan banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan secara rinci, mungkin kalian sudah paham tentang kenakalan remaja.
Prilaku ku juga saat itu egois, mungkin ini diwariskan juga dari ayah ku yang egois dan watak nya yang keras. walaupun begitu dia ayah  yang bijaksana dalam mendidik anak anak nya. sekalipun aku banyak kasus di sekolah, ayahku slalu berangkat ke sekolah memenuhi panggilan yang di berikan oleh pihak sekolah, mencoba bernegoisasi dan mencari tahu kenakalan apa yang menjadikan anaknya sampai mendapatkan surat panggilan.

Di dalam rumah ibu ku adalah sosok malaikat penolong yang selalu membelaku saat ayahku marah marah karena kenakalanku di sekolah atau di lingkungan tempat tinggalku. sebab saat marah ayahku bisa berubah total dari yang dia santai dan kadang humoris, bisa tiba tiba jadi sosok yang menakutkan dan tidak segan memukul kepalaku atau melempar apa saja barang yang ada di sekitarnya. aku tidak menyalahkan ayah ku si, sebab aku paham dia ingin anak nya bersekolah dengan benar dan menjadi anak yang baik serta berbakti kepada orang tua.
Waktu aku masih sd sebenarnya aku adalah sosok anak yang baik, penurut, bahkan tak pernah sekalipun terlibat kasus atau hal hal yang negatif. saat itu pergaulan ku saja malahan sering dengan anak anak cewe ketimbang laki laki. sebab di lingkunganku memang sangat jarang teman laki laki saat aku SD. Bahkan mungkin anggapan orang orang saat aku kecil lebih di anggap anak yang ke cewek cewekan atau istilahnya bencong lah. sering mungkin saat kecil aku mendengar perkataan semacam itu.

walaupun sejatinya aku sama sekali tidak ada jiwa kewanitaan, aku real laki laki yang mempunyai insting menjaga teman teman ku yang cewek. seiring berjalanya waktu, aku pun mempunyai teman laki laki, walaupun sangat sedikit di waktu kecil dan hanya itu itu saja. sifat ku memang dari kecil keras, bahkan aku saat kecil sangat sering terlibat perkelahian, entah siapapun dia, orang dewasa atau masih seumuran dengan ku, aku tidak perduli untuk menghajarnya apabila menurutku dia sudah membuatku tersinggung. apalagi itu sudah melecehkan atau menyangkut urusan keluarga.
pernah juga terlibat perkelahian saat kecil karena adikku yang saat itu satu kelas mengaji, dia di jahili oleh temanku laki laki dan akhirnya anak itu aku pukuli sampai babak belur, sampai orang tuanya mengadu kepada ibu ku. aku tak pernah sekalipun menjadi anak cengeng yang apabila terlibat perkelahian selalu melapor kepada orang tua nya, menurutku itu lah bencong yang sebenarnya, seperti temanku tadi.

aku adalah orang yang sejak kecil tidak suka disuruh ataupun di tindas. terbukti saat aku sd ketua kelasku merupakan anak yang di takuti oleh anak anak yang lain, sedangkan aku adalah satu satunya anak yang membangkang ketika dia semena mena menyuruhku sesuatu. sebab aku pikir orang tua ku saja tak pernah memerintahku dengan seenaknya, lalu dia siapa beraninya memerintah semaunya.
aku rela berkelahi dengan siapapun jika itu sudah benar benar membuatku muak, tak perduli badanku yang kecil, tapi saat itu mentalku sungguh pemberani. orang dewasa saja ia pernah aku katai kasar karena dia sudah melempari burungku waktu aku masih kecil, dan sampai saat ini aku masih dendam dan muak melihat mukanya.

Sebenarnya aku saat kecil merupakan anak yang lumayan berprestasi, walaupun hanya dua kali mencetak juara waktu sekolah dasar, selain di sekolah di tempat mengaji pun aku juga tergolong anak yang cerdas. tak lain itu semua karena peran ibu dan ayah ku yang mendidik anak nya agar menjadi anak yang cerdas, ia selalu memberikan kebutuhan ku yang terbaik, sangat perhatian terhadap anak anak nya tanpa membeda bedakan. Beranjak setelah lulus sekolah dasar aku mulai menuju  ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).
aku pun masuk SMP terbaik nomor satu di tempat tinggal ku. untuk masuk kesana pastinya membutuhkan persaingan yang ketat. karena aku sangat ingin masuk sekolah itu, akhirnya aku di terima disana, ya tentunya karna aku cerdas dan rajin belajar. saat aku awal masuk di kelas satu, aku pun masih masuk nominasi sebagai lima besar di dalam kelas.

nah setelah beranjak kelas dua smp, aku mulai lah mengenal dunia yang kita sebut kenakalan remaja. berawal dari keinginan ku belajar bermain musik, waktu itu aku sangat ingin sekali belajar ukulele karena melihat temanku memainkanya di sekolah. selain itu di sekolahku, dalam mata pelajaran seni kami di haruskan untuk bisa membunyikan alat musik entah apapun itu. dari situ aku pun penasaran dan ingin juga belajar ukulele, akhirnya aku mencaritahu di lingkungan tempat tinggalku anak yang bisa mengajariku bermain alat musik ini.
akhirnya aku pun menemukan orang yang tepat, yaitu tetangga ku hanya berbeda komplek rumah dengan ku. aku pun menyambanginya, dan memberanikan diri untuk mencoba belajar alat musik ini. saat itu aku mengajukan diri untuk mau belajar denganya,, dan membayar jasa les sekalipun aku mau, karena aku sudah bilang kepada ibu ku bahwa aku akan les musik dengan nya, dan ibu ku pun tak ada masalah.
dia merupakan anak yang lebih tua dari ku, saat itu dia sudah SMA. dia menegaskan bahwa tidak perlu membayar jasa les, hanya saja aku disuruh memberikan rokok kepadanya sesekali saat aku akan belajar ukulele.

Dari kesepakatan itu, akhirnya aku menyetujuinya dan aku pun belajar ukulele setiap sore dan malam hari. dari rumah aku meminta uang dengan alasan belajar ukulele untuk bayaran uang les. karena aku pun sering membelikanya rokok, akhirnya aku di tawari lah oleh nya rokok, dari situ aku mulai mengenal rokok dan aku sering keluar malam. yang pada akhirnya karen keluar malam aku mengenal teman teman dari nya yang saat itu mereka rata rata anak nakal, hingga mengajariku minum minuman keras.
belum lagi di tambah pergaulan di sekolah aku pun menemukan teman teman yang nakal, yang berimbas aku  terjerumus di dalam kenakalan remaja.
faktor keadaan ekonomi itu lah yang di tambah mendukung aku bisa dengan berbagai alasan meminta uang untuk keperluan sekolah, padahal itu semua ku habiskan untuk merokok dan minum minuman keras. saat remaja memang kita mempunyai ke egoisan dan persaan untuk mencoba berbagai hal, mungkin ini yang menyebabkan remaja masuk ke dalam hal hal negatif seperti apa yang terjadi dengan ku.

sejak smp aku sudah bergaul dengan berbagai macam kalangan, mulai dari anak anak sekolah SMP lain, sampai anak SMA yang umurnya berbeda jauh dengan ku. masa ini adalah masa awal, dimana ke egoisan masih sangat tinggi, tanpa adanya kontrol sama sekali. Tapi di sisi lain kenakalan remaja yang aku alami berimbas kepada beberapa prilaku ku banyak yang berubah, dari awal nya aku yang sangat pendiam dan tidak percaya diri, karena banyak bergaul dengan berbagai macam kalangan dan karakter orang, akhirnya membentuk karakter yang baru, aku lebih percaya diri dan terbuka dengan orang lain, tentunya lebih baik dari sebelum nya.

Belum lagi masa sma, pergaulan yang lebih luas dan makin berbahaya, di mana kenakalan sudah makin menjadi bahkan di dalam lingkungan aku sangat di kenal sebagai anak nakal yang populer menjadi gunjingan warga tempat di mana aku tinggal. Apa bila ada keributan di kampung pasti aku yang menjadi sasaran, sampai sampai masyarakat banyak yang menuduhku sebagai otak pencurian yang kerap terjadi di lingkungan di tempat tinggal ku. Memang waktu itu aku sangat bandel, tapi bukan berarti aku mau mengambil barang yang jelas jelas bukan kepunyaanku. 

Aku pikir saat itu masyarakat juga bodoh, dimana masa itu untuk mendapatkan uang sekedar aku merokok atau minum minuman sangatlah gampang, untuk apa juga aku sampai mencuri. Kadang tetangga memang selalu memandang sebelah mata, tanpa mencari tahu dulu bukti yang benar . Mentang mentang aku saat itu anak yang paling nakal, di anggap nya semua perbuatan negatif aku juga melakukan.. padahal aku nakal karena masa itu rasa keingintahuanku yang tinggi dan ingin bergaul dengan siapa saja, walaupun hal negatif yang aku lakukan.
Dari ucapan tetangga ku yang sering menganggap aku anak urakan dan nakal, tentunya berimbas terhadap ibu ku, yang hampir setiap hari, para tetanggaku memberikan laporan soal kenakalan ku di luar. aku sangat kasihan kepada ibu ku, karena anak nya yang nakal ini, berimbas ibu ku menjadi banyak pikiran.

masyarakat mungkin saat itu belum saja merasakan bagaimana mempunyai anak laki laki yang beranjak dewasa, yang mulai mengenal kenakalan remaja. memang saat itu kenakalan masih di dominasi oleh remaja di lingkup usia ku saat itu. dan akulah anak yang terbilang paling sering terlibat kenakalan remaja di tempat ku tinggal, dan di anggap sebagai profokator. sampai sampai teman temanku yang lain di saran kan oleh ibunya agar anak nya tidak berteman denganku sebab takut anak mereka tertular virus nakal.
padahal sejatinya kenakalan itu menurutku tidak menular, hanya saja kontrol diri yang bisa membawa kita ke arah negatif atau tidak. kenakalan remaja juga merupakan hal yang sangat wajar, ketika dalam prosesnya anak tersebut masih bisa di berikan arahan.

walaupun aku memang anak yang nakal, aku tidak sama sekali berfikiran untuk tidak sekolah, aku tetap ingin menuntut ilmu dan berfikir kedepaan.. walaupun aku benci peraturan sekolah yang menjengkelkan. hingga pada akhirnya saat ini aku melanjutkan pendidikanku untuk ke jenjang perkuliahan, aku ingin menuntut ilmu dan berubah dari masa masa kelam yang dulu sudah kenyang aku lewati. pada akhirnya semua anggapan masyarakat mungkin akan aku jawab dengan pembuktian ketika anak yang dulu nya nakal punya kesempatan juga untuk berubah dan sukses di masa depan.
satu persatu juga kini di lingkungan ku, para orang tua yang menganggap ku nakal dan urakan kini mereka mengalami fase di mana anak anak mereka nakal juga,
bahkaan tak jarang dari anak anak nya yang malah menimbulkan aib bagi pihak keluarganya.

jadi terbukti semua remaja mungkin mengalami fase kenakalan, tapi filter dan prinsip hidup bergantung pada individu itu sendiri, bahkan kenakalan mereka masih sangat remeh menurutku, hal yang lebih dari mereka aku juga sudah melewati, tapi faktanya saat ini aku masih bisa berfikir dewasa dan perlahan merubah keadaan ku, agar lebih baik lagi dari masalalu.
karena bajingan sekalipun masih punya masa depan, dan kau yang hari ini baik jika suatu saat kau menunjukan keburukan mu, masyarakat akan menganggp mu sebagai sampah yang menjijik kan.

Mungkin sekilas tentang coretan hari ini, bagi yang berkesempatan membaca saya ucapkan Terimakasih.



Baca juga :


               








































Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Bocil Penebak Togel

filocopy ikan cupang

Fana morgana