Perjalanan part 3



Perjalanan part 2

Okeh mari berlanjut dari cerita sebelumnya, setelah aku memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai asisten penjual nasi goreng tadi, Aku mulai kembali perjalanan bersama teman teman ku di daerah yang lumayan jauh dari rumah tempat tinggal ku. Daerah itu merupakan wilayah perkotaan berbeda kabupaten dengan tempat tinggal ku. Di sana aku menemui sahabatku yang kabar nya ia sudah masuk ke dunia perkuliahan terlebih dulu ketimbang aku, yang masih aktif menjadi aktivis pengangguran.

Dia juga saat SMA merupakan patner dalam dunia band dan dunia perbegundalan di sekolah. Sesampainya bertemu dengan kawanku, aku pun memutuskan untuk bermain dan mengikuti pergaulanya di daerah tersebut. Ternyata sahabatku ini belum juga berubah, masih sama seperti zaman sekolah dulu ia masih sering bolos dan banyak masalah juga di kampus nya.

                               Sumber : Pinterest


Ahirnya dengan teman ku itu aku menghabiskan waktu bersama nya, mengikuti pergaulan kawanku ini dengan berbaur dengan geng yang baru, yang di isi dengan anak anak kuliahan, di posisi ini hanya aku yang tidak mengenyam pendidikan perkuliahan. Tetapi dari segi bahasa cara berpakaian boleh lah aku bisa untuk membaur dengan mereka, sebab aku lebih tua di atas mereka karna sahabatku ini memang merupakan adik tingkat waktu di sekolah dulu.

Tidak butuh waktu lama untuk bisa berbaur dengan mereka teman teman baru, makin hari aku pun semakin akrab dengan mereka, kami pun sering bepergian ke tempat tempat wisata, dan bermacam tempat yang asik untuk di kunjungi. di dalam geng yang baru ini berangotakan para cowo cowo dan cewe cewe, secara tidak langsung terjadilah cinlok.
aku pun menjalin cinta lokasi dengan salah satu anggota kelompok ini, dan teman ku yang waktu SMA itu pun memacari salah satu anggota cewe di geng kami ini. karena pacar teman ku ini termasuk anak orang kaya di antara kami, segala macam keperluan dan biaya kami selama bermain main pun di biayai oleh pacar teman ku ini.

bahkan untuk urusan minum, kami para cowo cowo pun biasa di biayai oleh si cewe ini. mungkin kalo sekarang anak ini bisa di bilang bucin, bukan tanpa sebab si cwe ini sudah beberapa kali di selingkuhi oleh teman ku yang fakboy abis...memang sih, dari segi tampang kawanku ini memang mendukung kata orang orang dia mirip dengan Dimas Anggara, gimana para kaum cewe gak klepek klepek coba. Mereka satu geng ini termasuk anak anak yang badung, jarang masuk kelas dan lebih sering berkumpul dan main yang tidak jelas.

Bahkan di beberapa kesempatan pacar kawanku ini dan pacarku sendiri sering menemani kami untuk sekedar minum. ya walaupun mereka tidak ikut minum ya.Sebenar nya mereka bertujuan ingin merubah kami para cowo, untuk tidak minum minuman. padahal mereka sendiri yang membiayai kami minum, ya dengan sedikit tausiah dari mereka para cewe, kami pun tetap saja jojong minum, ini sangat kacau si menurutku tapi saat itu aku enjoy menjalaninya.

pernah juga satu kejadian, karena aku sangat dekat dengan mereka aku di ajak untuk mengikuti perkuliahan selama satu jam, oleh pacarku aku di pakaikan almamater untuk menutupi kedokku sebagai mahasiswa gadungan. dari situlah aku semakin kangen dengan tujuanku yang ingin berkuliah, kembali aku mengingat keinginanku yang belum tersampaikan juga.

sebenar nya banyak sekali kejadian yang seru dan mengesan kan, tapi tidak semuanya aku bisa ceritakan. singkat nya perkumpulan kami pun mengalami fase perubahan, semenjak kawanku memutuskan untuk mengakhiri hubungan nya, aku pun tak lama mengakhiri hubungan ku saat itu. sebab aku juga tidak begitu serius menjalin hubungan, mungkin hanya sekedar cinlok sesaat. akhirnya pun kami mulai terpecah dan aku mulai kembali lagi ke rumah berkumpul dengan keluarga dan bermain kembali dengan teman teman pengangguran yang ada di komplek rumah ku.

Setelah kembali lagi di rumah, mencoba hidup normal selayaknya anak yang berbakti kepada kedua orang tua, aku pun menanyakan kembali kepada kedua orang tua ku tentang tujuanku untuk kuliah. akhirnya orang tua ku menyanggupi keinginan ku itu di tahun yang kedua setelah aku mengembara layaknya pendekar begundal yang tak tau arah tujuan itu.
aku di perbolehkan kuliah tetapi tidak boleh keluar derah dan mengambil jurusan seni, sebab jurusan seni memang tergolong tidak murah untuk biaya pendaftaran, belum lagi biaya hidup. ya lagi lagi karena perekonomian keluarga yang sangat terpuruk saat itu. di tambah lagi adikku yang saat itu juga mempunyai keinginan untuk kuliah.

adik ku juga mempunyai tekad untuk kuliah yang tidak bisa di bendung lagi, sebab dia juga sempat menunda perkuliahanya satu tahun, karena jarak usia aku dan adikku hanya berbeda satu tahun saja. problematika yang rumit menurutku, dimana keadaan perekonomian orang tua ku sedang kacau, sedangkan kedua anak nya bersi kukuh untuk dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Beruntung kedua orang tua ku merupakan sosok yang sangat kuat dan bertanggung jawab penuh terhadap apa yang di inginkan dan menjadi cita-cita anak anak nya.
akhirnya setelah melakukan musyawarah di keluarga kecil kami, akhirnya aku dan adikku mendaftar di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di daerah kami, ya walaupun kampus itu bukan merupakan tujuan awal kami dalam menempuh pendidikan. Tetapi harus bagaimana lagi, karena ketidak adaan biaya kami pun harus tetap melanjutkan dunia pendidikan untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Kampus yang kami tuju ini merupakan pilihan terahir yang menjadi tujuan kami, sebab hanya kampus ini yang lumayan terkenal di daerah ku. tetapi semua kembali tak sesuai harapan, memang terkadang kenyataan hidup tidak selalu sesuai ekspektasi kita. Ternyata aku dan adikku tidak lolos masuk ke dalam universitas yang menjadi pilihan kami ini.

saat itu aku dan adikku merasa sangat terpukul, dimana Universitas yang menjadi jalan terahir untuk bisa menempuh jalur pendidikan, kami harus menelan pil pahit karena tidak di terima. aku pun merasa kacau saat itu. tetapi tidak sampai di situ saja perjuangan kami, akhirnya kami pun mencari kampus lain yang mungkin bisa menerima kami ya walaupun pastinya itu bukan hal yang indah untuk di jalani.

singkat cerita kami pun masuk ke salah satu Universitas lain di daerah kami. aku mengambil jurusan psikologi sedangkan adikku mengambil jurusan sosiologi. kami mengambil jurusan ini juga sebenarnya bukan dari keinginan kami seratus persen, ya karena itu tadi ini merupakan jalan terahir di antara yang terahir. Tetapi, dari rentetan perjalanan yang pelik ini, kami pun mendapatkan hikmah, dimana adik ku masuk dengan mendapatkan beasiswa, sedangkan aku mendapatkan potongan yang pada akhirnya kami dapat sedikit meringankan biaya kuliah kami. ya semua ini jelas berkat usaha do'a sekaligus dukungan dari kedua orang tua kami yang menginginkan anak anak nya untuk lebih bermakna dan mempunyai pendidikan yang layak untuk masa depan.

Ya semoga dari beberapa perjalanan cerita ini, kita bisa mengambil hikmah dari tiap kejadian. Bahwasanya Dalam hidup kita pasti punya mimpi dan tujuan tertentu, jika suatu saat tujuan atau mimpi kita tidak sesuai kenyataan, jangan pernah patah semangat. Sebab dari suatu ke gagalan kita mungkin dapat hal baru Sesuatu yang memang kita butuhkan bukan yang kita ingin kan.
Yang jelas hidup tetap berjalan maju, jangan menyesali masa lalu, sebab kita tidak akan bahagia di masa kini. Jangan mengkhawatirkan masa depan, sebab kamu akan pesimis dengan hari ini. Yang jelas Tunjukan kamu hari ini, berbahagialah hari ini Nikmati lah proses proses mu.

"Percayalah setelah perang Besar akan ada Pesta ".

Terimakasih.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Bocil Penebak Togel

filocopy ikan cupang

Fana morgana