Perjalanan Part 1

Sahabat,kenangan dan perjalanan

Dalam kehidupan tentu kita mempunyai lingkup persahabatan, mereka yang menemani kita bermain atau pun bisa menjadi tempat untuk berbagi cerita dan banyak hal. Dari mulai kita awal bersekolah SD,SMP,SMA sampai mungkin sebagian ada di jenjang perkuliahan.

Dalam suatu persahabatan mungkin semua mengalami fase pergantian lingkup persahabatan yang berubah ubah, dari awal sd tentunya awal di mana kita mulai menjalin persahabatan yang pertama kali, dimana kita harus berkenalan dengan orang asing yang benar benar baru dalam kehidupan kita.

                               Sumber : Pinterest

Dalam fase ini sahabat sd adalah mereka yang mempunyai kesenangan yang hanya seputar kebahagiaan dalam bermain, tertawa dan memainkan permainan yang biasa di mainkan usia anak anak sd, ya pastinya penuh ke jujuran tanpa ada nya Jarak atau pembedaan gender antara laki-laki dan perempuan.

Fase ini yang kita pikirkan hanya seputar ah nanti sepulang sekolah aku harus memainkan layang layang, naik sepeda dan menjumpai teman teman di komplek rumah ku, menyenangkan sekali bukan?
Dalam fase ini kesedihan hanya seputar Menangis jatuh dari sepedah dengan dengkul yang lecet, atau layang layang yang putus karena bergesekan dengan layangan teman ku, Ya tidak ada kepalsuan di sini.

Setelah masa Sd selesai, kita semua lulus dari sd yang selama 6 tahun kita menuntut ilmu dan bermain dalam keseharian, kita berpisah dan mulai menentukan untuk melanjutkan ke jenjang SMP.

                               sumber : pinterest

Dalam jenjang ini persahabatan mulai lebih bervariasi ketimbang sahabat dalam jenjang sd, di mana di lingkup pertemanan smp kita menjumpai teman-teman yang berasal dari wilayah yang berbeda beda, sudah bukan sekitar teman komplek atau berbeda dusun saja. Dalam lingkup SMP, teman banyak yang berasal dari daerah lain dan belum sama sekali aku pernah menjumpainya. 
Dalam lingkup SMP, kita mulai agak serius dalam mengenyam pendidikan dimana kita sudah mulai berlomba urusan nilai, dan mulai pusing tentang PR yang di berikan guru. Ya walaupun kadang masa sd masih terbawa walaupun sedikit ke jenjang smp soal hal main main. 

Di masa ini aku sendiri mulai mengalami fase persahabatan di mana kita mulai beranjak lebih setingkat dewasa ketimbang masa kanak kanak seperti di lingkup sd, kita mulai mempunyai kelompok teman akrab, yang ber gerombol di kantin dan mempunyai kesamaan hobi.

Meningkat di kelas dua smp aku mulai mengenal hal hal negatif karena ya lingkup persahabatan juga, di mana gengsi dan pergaulan yang menjadi faktornya. Aku mulai mengenal rokok, minuman keras dan lain sebagainya. Dari sini pun kenakalan remaja mulai muncul dari bolos sekolah, minum dengan teman teman hingga kenakalan lain, ya karena kita mulai beranjak dewasa. 

Tapi di masa ini pada zaman ku, soal lawan jenis belum terlalu di bicarakan lebih mendalam, aku juga bisa di katakan tidak begitu memikirkan soal pacaran, tapi lebih kepada perkumpulan bersama teman teman di berbagai tempat tongkrongan.
Bahkan di masa ini aku pernah mengalami beberapa kejadian dimana di tembak cewe, dan aku menerima dengan terpaksa sebab kawan kawanku lah yang memberi arahan untuk menerimanya.
Saat itu yang aku rasa hanya keterpaksaan sebab aku tidak ada sama sekali pemikiran untuk menjalin kasih sayang layaknya pacaran ala cinta monyet di masa smp ini. Bahkan banyak zaman itu teman teman wanita ku yang biasa di sebut fans, mereka mengirim salam, mengirim surat dan semacam nya, aku juga tidak perduli. 

Yang ada dalam pikiran ku di masa smp hanya soal persahabatan dan perbanyak teman itu saja, waktu ku banyak kuhabiskan dengan berkumpul dan mencari banyak teman. Bahkan sampai berkumpul dengan teman teman jenjang sma karena lingkup pergaulan dalam dunia Minuman keras dan kenakalan remaja, sangat gampang sekali untuk mendapatkan teman baru.

Setelah masa smp ini usai dengan selebrasi perpisahan, sahabat yang dulu sering berkumpul perlahan kita jauh karena terpecah memilih sekolah lanjutan atau SMA yang di inginkan. 
Pada saat itu aku ingin sekali bersekolah di luar daerah ku, karena aku ingin lebih jauh dari rumah dan mempunyai ruang lingkup pergaulan yang makin luas, tetapi karena orang tua tidak mendukung dengan sangat terpaksa aku harus sekolah di tempat yang sama sekali tidak aku inginkan saat itu.

                               Sumber : Google

Ya karena sekolah itu tidak aku inginkan, di sekolah SMA yang aku jalani ini, aku pun tidak serius dalam belajar, di tambah lagi pergaulan ku di masa smp yang mulai nakal. Di masa sma ini yang merupakan lingkungan baru,aku pun mulai mendapatkan teman teman baru, suasana baru dan lingkup pergaulan yang baru pula. dalam lingkup SMA tidak jauh beda dengan masa di smp, di mana kita mulai ber gerombol dengan teman yang mempunyai kesamaan dan teman teman yang mempunyai ideologi yang senada.

kenakalan dan lingkup pertemanan di masa sma ini lebih kental di bandingkan masa smp dulu, karena dalam lingkup sma ini kita sudah berangsur dewasa dan semakin luas dalam lingkup pergaulan. dimana pada masa ini aku merupakan siswa yang lumayan menyumbangkan prestasi dalam buku yang di catat oleh guru BK. ya SMA merupakan awal ataupun puncak dari kenakalan remaja seperti yang mungkin kalian rasakan juga.

saat SMA aku makin menjadi dalam kenakalan remaja, di mana sering terlibat kasus dari mulai razia celana, bolos sekolah, sampai kasus merokok dan sebagainya. tapi pada saat itu yang kita rasakan hanyalah gengsi dan bersenang senang dan itu di lakukan tentunya dengan teman-teman sepertongkrongan kita. Dalam pikiranku saat itu yang paling utama adalah lingkup persahabatan kita melakukan kenakalan bersama, dan menerima hukuman juga bersama. fase ini sangat bahagia dan membahagiakan.

Terlebih di sma aku mempunyai sekelompok teman yang mempunyai hobi yang sama yaitu bermusik. kala itu musik yang sedang tren ber genre Regae, ya alunan musik santuy yang di tenarkan oleh Bob Marley. Karena mempunyai kesamaan musik yang sama, kita sering berkumpul dan mulai membentuk sebuah band. Band tersebut kita mulai dari di adakanya pensi (Pentas Seni) yang di adakan pada saat kami kelas dua SMA. Saat pensi kita perdana di atas panggung yang di saksikan hampir seluruh siswa siswi sekolah ku dan orang tua murid kakak tingkat yang saat itu menjalani perpisahan di sekolah.

Grub band yang kala itu berjumlah lima orang itu lumayan populer di sekolah, bukan tanpa sebab karena para anggotanya merupakan pentolan anak anak nakal yang ada di sekolah ku, dan banyak di kenal siswi perempuan pastinya ya walaupun kami bukan band inti di sekolah.

meskipun bukan merupakan band inti di sekolah, skil bermusik kami saat itu tidak kalah dengan band inti yang di atur oleh guru seni kami di sekolah, memang guru yang mengampu mata pelajaran Seni di sekolahku agak sentimen dengan anak-anak nakal, mereka memandang kami sebelah mata, aku pikir guru itu tak begitu faham mengenai seni. Sebab bukanya di rangkul dalam urusan hobi dan seni,tetapi kami malah di jadikan siswa yang di hindari bahkan di pandang sebelah mata.

Waktu acara pensi berlangsung, kami berkumpul menunggu giliran untuk tampil di ruangan tingkat atas melingkar dan seperti biasa merokok dengan di temani minuman khas kami untuk menambah kepercayaan diri. Siswi perempuan saat itu silih berganti menanyakan kapan giliran kami tampil. Nampaknya mereka sudah tidak sabar menanti para fakboy untuk tampil.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya waktu yang di tunggu tiba. Terdengar suara panggilan dari MC acara pensi nama band perwakilan dari kelas kami. Tak lama kami pun menuju panggung pensi kala itu merupakan moment pertama kami unjuk gigi di atas panggung. perasaan ku pun campur aduk antara bahagia dan panas dingin, biasa lah sebutan demam panggung.

Para penonton siswa dan siswi dari kelas satu sampai kelas tiga pun berkerumun mendekati panggung, dan jeng jeng kita mulai musik regae yang santuy ini. Saat itu kita membawakan lagu milik stevan and coconutres yang berjudul bebas merdeka, ya mencirikan khas kami yang masa itu ingin bebas tanpa aturan yang menjengkelkan. 

Setelah lagu di mulai beberapa bait di nyanyikan, dalam pertengahan lagu yang di dendangkan tiba-tiba sang guru matematika ku berdiri sambil mengajak anak murid nya untuk maju ke depan dan berdendang. wah di situ perasaan ku kaget  dan terhenyak, di mana guru yang terkenal kiler dan amat ribet mengajak muridnya berdendang di depan panggung.
Semua murid dari laki laki maupun perempuan pun berlari serentak dan berdendang menikmati musik yang kala itu kami bawakan. semua tertawa bahagia, seolah acara itu milik kita bersama tanpa peduli apapun.

Dalam pertengahan musik yang kami bawakan ini, kami tak menyangka dari arah belakang panggung tiba-tiba guru seni yang merupakan panitia dalam acara pensi ini, merangsak dan menyerobot mic yang sedang dalam genggaman tangan vokalis grub band kami. sontak saja sejenak semua mata tertuju kepada guru ku yang ada di atas panggung pensi itu. Sang guru pun marah sambil menitihkan air mata buayanya itu, sambil menegas kan bahwa harus menghentikan musik yang kami bawakan tadi, dengan alasan bahwa para siswa tidak menghormati para wali murid yang sedang duduk di belakang para siswanya yang asik berjoget. saat itu perasaan kami pun sangat kecewa karena yang pertama mengajak mereka berdendang pun bukan anjuran dari kami, melainkan bapak guru matematika yang antusias mengajak semua murid untuk berdendang.

menurutku juga itu bukan suatu hal ketidak sopanan, sebab setauku di sekolah lain pun saat pensi di laksanakan bahkan semua guru dan murid pun ikut menikmati dan berdendang di depan panggung, sebab acara pensi memang sejujurnya di tunjukan untuk para siswa dalam menunjukan bakat mereka, dan siswa pun berhak menikmati itu. lagi pula aku pikir para wali murid pun memaklumi hal tersebut selama masih dalam batas wajar.

singkatya setelah guru seniku naik pitam ke atas panggung, pak guru matematikaku pun meminta maaf kepada guru ku tadi, bahwa kesalahan memang murni real dari bapak guru itu, karena memang dia lah yang mengajak para murid untuk maju kedepan. menurutku di sini yang terjadi itu bukan tanpa alasan melainkan adanya pandangan yang tetap saja negatif tentang kami sebagai personil yang mengampu band ini, sebab kami memang sering terlibat masalah dengan guru tersebut.

memang pada kenyataanya band yang menjadi band inti dan di biayai oleh guru ku itu, saat pensi mereka tampil tidak maksimal, dan tentu saja para penonton tidak seramai dan se antusias saat band kami tampil, mungkin dari situlah problem ini bisa terjadi.
aku sendiri sangat menyayangkan para guru di sekolahku yang saat itu mungkin belum memahami bagaimana cara mendidik kami para anak nakal dalam metode belajar dan cara pendekatan secara psikologis. kami malah mendapatkan intimidasi ketika mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan di sekolah. guru Bk pun yang harusnya menjadi tempat untuk sharing dan konseling masalah kenakalan, malah menjadi momok yang di benci siswanya, guru Bk seolah menjadi polisi sekolah yang menakutkan yang siap menerkam murid untuk di jebloskan ke dalam penjara.

dari kejadian itu tidak selesai begitu saja, dalam pensi yang di adakan tahun berikutnya, ternyata guru seni ku mengumumkan selebaran kertas yang di dalam nya tertera bahwa di larang membawakan musik bergenre regae atau arasemen regae dalam bentuk apapun.
membaca pamflet pengumuan itu, kami pun kecewa sebab saat itu aliran yang masih kita usung memang hanya regae, terpaksa dalam pensi berikutnya kami tidak bisa ikut tampil. ya seperti yang aku duga pensi berjalan dengan mulus tapi tak ada antusias dan terasa garing.

dari sini aku menyimpulkan bahwa memang guru seni ku fatal dalam menerapkan ilmu seni nya, dengan ke egoisanya yang membenci individu yaitu kami murid murid yang nakal. tanpa melihat dari sudut seni itu sendiri, setauku seni tidak mempunyai batasan untuk kita membawakan lagu bergenre apapun selama masih dalam kaidah yang benar.

masa SMA ini menurutku adalah masa sejarah yang sangat berkesan di mana sebenarnya banyak kejadian yang ingin saya bagikan, tapi mungkin bisa aku lanjutkan lain hari.
setelah aku naik kelas tiga dan menjalani ujian Nasional, kami pun menjalani moment yang krusial yaitu momen di mana penguman kelulusan, saat moment penguman kelulusan ini pun, aku dan kawan kawan ku yang merupakan genk Fakboy mendapatkan PRANK dari pihak sekolah, bagaimana tidak saat pembagian amplop kelulusan aku dan beberapa teman ku mndapatkan amplop yang di dalam nya tidak ada keterangan tertera bahwa kami lulus atau tidak lulus, di dalamnya hanya ada selebaran nilai.

saat di mana teman teman ku yang lain merayakan selebrasi kelulusanya, aku dan geng ku hanya bisa duduk dengan perasaan bingung dan campur aduk, beberapa teman ku mendatangi dan menanyakan apakah kami lulus atau tidak, kami hanya bisa terdiam karena sebelumnya kami memang mendapat kan ancaman bahwa tidak akan di luluskan karena kenakalan kami.
tak lama dari situ tiba tiba guru bk kami memanggil gerombolan yang patah arah wkkk, kami pun mendatagi dengan harap harap cemas, tiba tiba ia pun menunjukan selebaran kertas dengan nama nama kami yang ada di dalam nya yang di nyatakan LULUS.


                                                                       Sumber : Google

Tanpa basa basi kami pun berteriak dan merayakan kelulusan kami. saat itu perasaan kami bahagia luar biasa, seolah esok hari tak akan ada urusan lagi, yang jelas hari itu aku bahagia. kami pun langsung star dan gas motor kami dengan suara gemuruh penuh semangat sesuai dengan perasaan kami yang gembira waktu itu. semua murid pun tabur entah kemana aku pun gas bersama kawan kawanku kemanapun hayuukk.

aku berada di barisan paling depan bersama teman ku,ya selayaknya kelulusan anak sma kami pun konvoi dan mencorat coret baju putih abu abu yang kami kenakan dalam belajar selama tiga tahun itu, riuh dan penuh kebahagiaan, bertemu teman seperjuangan, teman tongkrongan dan teman dari sekolah lain yang saat itu pun merayakan ke lulusan yang sama.

Setelah fase hingar bingar masa SMA ini selesai kamipun mulai terpecah, yang biasanya berkumpul setiap hari, kini mulai ada beberapa yang mencari pekerjaan ada juga yang mulai masuk ke jenjang perguruan tinggi di tempat yang mereka inginkan.
pada waktu itu aku pun menginginkan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan, meskipun aku tergolong siswa yang nakal tapi aku juga punya tujuan untuk menuntut ilmu, dan mendalami hobi ku di bidang seni. tetapi semua tak seperti apa yang di harapkan, aku terpaksa tidak bisa melanjutkan untuk ke jenjang perkuliahan di karenakan masalah ekonomi yang kala itu mencekik dan banyak lagi problem dalam keluarga yang tidak bisa di jelaskan.

sebenarnya setelah lulus aku ingin masuk ke dalam jurusan SENI yang di tawarkan oleh tetanggaku yang anak nya sudah mengampu pendidikan lebih dulu di sana, tepatnya di daerah salatiga. ya karena masalah biaya itu tadi, akhirnya aku pun mengurungkan niatku untuk maju ke jenjang perkuliahan. akan tetapi kedua orang tuaku menjanjikan aku akan di kuliahkan tahun depan. sat itu aku berfikir ya sudahlah mau bagaimana lagi memang kenyataan tidak sesuai ekspektasi .
karena aku tidak melanjutkan perkuliahan akhirnya hari hari ku di habiskan dengan bermain, minum minuman bersama kawan kawan yang notabenya memang mereka tidak mengampu pendidikan yang baik. saat itu aku sangat kacau, jarang pulang ke rumah dan menjadi gunjingan masyarakat, karen setelah sekolah aku bukanya bekerja atau melanjutkan kuliah, malah menjadi pengangguran dan berteman dengan anak anak bermasalah di lingkunganku.

di tengah kekacauan itu, suatu ketika aku di tawari oleh tetangg ku sekaligus teman komplek  rumahku yang notabenya ia bekerja di daerah depok sebagai buruh pabrik, di ajak lah aku kesana dengan iming iming bekerja di depok dan kebahagiaan ibu kota. tak lama dari situ aku pun menguatkan tekad untuk pergi ke luar dari zona kekacauan yang aku jalani sehari hari. akupun berkemas dan berangkat menggunakan jasa travel untuk ke lokasi tujuan dimana tempat yang benar benar baru dan lingkup kehidupan baru, yang tak pernah ada dalam benak ku sebelumnya.

                        sumber : pinterest

Di sana aku bertemu orang orang yang hidup nya seputar bangun kerja, makan, tidur dan kerja lagi. ya sangat jauh dari kehidupan ku yang isinya hanya seputar berkumpul tertawa dan penuh dengan hal hal negatif, aku harus menyesuaikan tempat yang tidak sama sekali duniaku.

Aku di depok kurang lebih satu tahun, sempat bekerja di salah satu PT di daerah depok dengan gaji di bawah umr, Karena bukan sama sekali impianku menjadi buruh pabrik, di dalam pabrik itupun aku seenak nya bekerja. Aku tak mau banyak aturan, harus mencapai target lah, belum lagi barang rusak dan atasan yang slalu mengawasi, mondar mandir dan tidak segan berkata goblok apabila kita melakukan kesalahan.

Pertemanan di dalam pabrik pun tidak begitu baik, aku hanya say hello kenal tapi tidak begitu dekat, karena yang kita pikirkan hanya target kerja dan upah, ya sangat membosankan bagi ku. Sebab saat itu aku sama sekali tidak terfikirkan hal itu tentang mencari uang apalagi kerja di pabrik yang menurutku itu sebuah penindasan, 8 jam kerja kita hanya duduk dekat mesin yang panas, prodak yang menjengkelkan dan nampak tak ada hari libur, sebab kita di bagi tiga sip pagi, sore dan malam.

                      sumber : pinterest

Yang aku rasakan saat itu bangun kerja, bangun kerja begitu seterusnya. Untuk libur pun kita harus memaksakan untuk tidak pulang slepas bekerja, tapi langsung menyusun rencana bersama teman untuk menuju tempat wisata.
Sangat menjengkelkan hidup macam apa ini, di usiaku yang selayaknya teman teman ku bisa kuliah dan aku pun menginginkan hal itu, tapi kenyataanya aku harus di benturkan dengan dunia buruh yang anjing ini, tak lama aku bekerja di pabrik itu, aku pun di keluarkan dari PT yang menjijikan itu, dengan alasan kinerja yang kurang baik. 

Sekian dulu cerita tentang fase persahabatan dan kisah ku next time kita lanjutkan lanjutkan lagi, semoga menghibur.

Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Bocil Penebak Togel

filocopy ikan cupang

Fana morgana